A. Pendahuluan
Strategi pembelajaran keterampilan berbahasa merupakan pola tertentu yang dipilih oleh guru adalah pola kegiatan belajar-mengajar tertentu yang dipilih guru dalam proses pembelajaran bahasa, dengan tujuan siswa dapat menguasai ketrampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa terdiri atas keterampilan mendengarkan(maharah ai- istima’), keterampilan berbicara (maharah al- kalam), keterampilan membaca(maharah al- Qira’ah), dan keterampilan menulis(maharah al- kitabah).
Keterampilan mendengar (maharah al- istima’) adalah kemampuan seseorang dalam mencerna atau memahami kata atau kalimat yang diucapkan oleh pembicara atau melalui media tertentu. Sebagai salah satu ketrampilan reseptif, ketrampilan ini menjadi unsur yang lebih penting untuk dikuasai oleh pelajar. Karena secara alamiah petama kali manusia memahami bahasa orang lain lewat pendengaran, maka ketrampilan mendengar/ menyimak lebih diutamakan.
B. Permasalahan
Dari pendahuluan di atas penulis mengambil beberapa permasalahan, di antaranya:
1. Bagaimana Prinsip Pembelajaran Ketrampilan mendengar?
2. Bagaimana Tahapan dalam Pembelajaran Ketrampilan mendengar?
3. Bagaimana Model Pembelajaran Ketrampilan Mendengar?
4. Apa Saja Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Ketrampilan Mendengar?
C. pembahasan
1. Prinsip- prinsip Pembelajaran ketrampilan mendengar
Perlu diketahui bahwa 85% pengetahuan diperoleh berdasarkan hasil mendengarkan, dengan demikian keuntungan yang diperoleh dari keterampilan mendengarkan sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran ketrampilan mendengarkan, ada beberapa kegiatan yang dilakukan, meliputi: kegiatan mengidentifikasikan bunyi-bunyi bahasa, megidentifikasikan dan seleksi tanpa retensi, mengidentifikasi dan seleksi terarah dengan retensi pendek atau terbatas, dan mengidentifikasi dan seleksi dengan retensi panjang. Dalam pembelajaran mendengarkan diperlukan prinsip-prinsip berikut, yaitu:
Strategi pembelajaran keterampilan berbahasa merupakan pola tertentu yang dipilih oleh guru adalah pola kegiatan belajar-mengajar tertentu yang dipilih guru dalam proses pembelajaran bahasa, dengan tujuan siswa dapat menguasai ketrampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa terdiri atas keterampilan mendengarkan(maharah ai- istima’), keterampilan berbicara (maharah al- kalam), keterampilan membaca(maharah al- Qira’ah), dan keterampilan menulis(maharah al- kitabah).
Keterampilan mendengar (maharah al- istima’) adalah kemampuan seseorang dalam mencerna atau memahami kata atau kalimat yang diucapkan oleh pembicara atau melalui media tertentu. Sebagai salah satu ketrampilan reseptif, ketrampilan ini menjadi unsur yang lebih penting untuk dikuasai oleh pelajar. Karena secara alamiah petama kali manusia memahami bahasa orang lain lewat pendengaran, maka ketrampilan mendengar/ menyimak lebih diutamakan.
B. Permasalahan
Dari pendahuluan di atas penulis mengambil beberapa permasalahan, di antaranya:
1. Bagaimana Prinsip Pembelajaran Ketrampilan mendengar?
2. Bagaimana Tahapan dalam Pembelajaran Ketrampilan mendengar?
3. Bagaimana Model Pembelajaran Ketrampilan Mendengar?
4. Apa Saja Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Ketrampilan Mendengar?
C. pembahasan
1. Prinsip- prinsip Pembelajaran ketrampilan mendengar
Perlu diketahui bahwa 85% pengetahuan diperoleh berdasarkan hasil mendengarkan, dengan demikian keuntungan yang diperoleh dari keterampilan mendengarkan sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran ketrampilan mendengarkan, ada beberapa kegiatan yang dilakukan, meliputi: kegiatan mengidentifikasikan bunyi-bunyi bahasa, megidentifikasikan dan seleksi tanpa retensi, mengidentifikasi dan seleksi terarah dengan retensi pendek atau terbatas, dan mengidentifikasi dan seleksi dengan retensi panjang. Dalam pembelajaran mendengarkan diperlukan prinsip-prinsip berikut, yaitu:
- Mendengarkan merupakan kemampuan mengidentifikasi bunyi, kata, frase, dan kalimat bahasa yang diujarkan dan kemampuan membedakan satu bunyi dengan bunyi lain, satu kata dengan kata lain, dan seterusnya.
- Mendengarkan merupakan kemampuan memahami pesan dan informasi yang disampaikan dengan meninggalkan hal-hal yang tidak relevan dalam proses mendengarkan.
- Mendengarkan berarti menyeleksi mana yang penting dan yang tidak penting, dan yang paling utama ialah menyeleksi mana yang bermakna dan yang tidak bermakna.
- Mendengarkan berhubungan erat dengan mengingat dan mempertahankan ingatan (jangka pendek dan jangka panjang).
- Mendengarkan merupakan penahapan atau tahap-tahap sesuai dengan kemampuan mengidentifikasi, membedakan komponen-komponen kebahasaan yang bermakna dalam ujaran.
Untuk mengefektifkan pembelajaran ketrampilan mendengar perlu dilakukan hal- hal berikut:
- Mendengarkan ceramah/pidato/khotbah dan menyampaikan informasi di depan kelas.
- Mendengarkan pesan dan menyampaikanya kepada orang lain
- Mendengarkan petunjuk (menggunakan aturan) dari berbagai sumber tertulis lalu menjelaskannya.
- Mendengarkan wawancara dan menyampaikan hasil wawancara tersebut kepada orang lain.
Adapun kegiatan lain yang dapat digunakan dalam pembelajarann ketrampilan mendengar adalah:Alternatif dalam pembelajaran mendengarkan yaitu:
- Penjelasan - Ceramah
- Pidato - Nyanyian
- Laporan/membaca paragraf - Deklamasi
- Pesan telepon, pesan berantai - Pengumuman lewat radio, TV
- Televisi - Keluhan
- Radio - Permintaan
- Kaset - Petunjuk
- Khotbah - Apa yang dibaca orang lain
- Wejangan - Dengar pendapat
- Pembicaraan - Cerita
- Wawancara - Percakapan dengan lawan bicara
- Diskusi
2. Tahapan dalam Pembelajaran Ketrampilan Mendengarkan( menyimak)
Adapun tahap- tahap dalam pembelajaran ketrampilan menyimakl adalah sebagai berikut:
A. Tahap Pengenalan
Pada tahap ini siswa dikenalkan bunyi- bunyi huruf arab yang tunggal ataupun sudah dirangkai dalam sebuah kalimat. Dalam hal ini guru memberikan contoh pengucapan bunyi tadi, kemudian diikuti oleh siswa. Pada tahap ini siswa dituntut mampu membedakan hal- hal berikut:
- Penjelasan - Ceramah
- Pidato - Nyanyian
- Laporan/membaca paragraf - Deklamasi
- Pesan telepon, pesan berantai - Pengumuman lewat radio, TV
- Televisi - Keluhan
- Radio - Permintaan
- Kaset - Petunjuk
- Khotbah - Apa yang dibaca orang lain
- Wejangan - Dengar pendapat
- Pembicaraan - Cerita
- Wawancara - Percakapan dengan lawan bicara
- Diskusi
2. Tahapan dalam Pembelajaran Ketrampilan Mendengarkan( menyimak)
Adapun tahap- tahap dalam pembelajaran ketrampilan menyimakl adalah sebagai berikut:
A. Tahap Pengenalan
Pada tahap ini siswa dikenalkan bunyi- bunyi huruf arab yang tunggal ataupun sudah dirangkai dalam sebuah kalimat. Dalam hal ini guru memberikan contoh pengucapan bunyi tadi, kemudian diikuti oleh siswa. Pada tahap ini siswa dituntut mampu membedakan hal- hal berikut:
- Bunyi harakat pendek dan panjang
- Bunyi huruf yang mirip dengan huruf lain
- Bunyi huruf bertasydid
- Bunyi alif- lam syamsiyah atau qamariyah
- Bunyi huruf bertanwin
- Bunyi huruf bersukun di akhir
B. Tahap pemahaman permulaan
Pada tahap ini siswa diajak untuk memahami dialog sederhana yang dibicarakan guru tanpa respon lisan, tetapi siswa meresponnya dengan perbuatan. Adapun bentuk dari respon ini adalah:
1. Melakukan perintah secara fisik
Contoh: قم (berdirilah!)
إجلس (duduklah!)
إخرج (keluarlah!)
2. Bereaksi pada seruan
Contoh: إحترس (awas!)
الإنتباح (perhatian!)
أرجوكم أن تستمعوا إليه (harap semua menyimaknya!)
3. Menjawab pertanyaan dengan cara tertulis, dengan tulisan atau gambar
Contoh:
Pada tahap ini siswa diajak untuk memahami dialog sederhana yang dibicarakan guru tanpa respon lisan, tetapi siswa meresponnya dengan perbuatan. Adapun bentuk dari respon ini adalah:
1. Melakukan perintah secara fisik
Contoh: قم (berdirilah!)
إجلس (duduklah!)
إخرج (keluarlah!)
2. Bereaksi pada seruan
Contoh: إحترس (awas!)
الإنتباح (perhatian!)
أرجوكم أن تستمعوا إليه (harap semua menyimaknya!)
3. Menjawab pertanyaan dengan cara tertulis, dengan tulisan atau gambar
Contoh:
رئيس الجمهورية لإندونيسيا .......... (presiden republik indonesia.......)
إرسم المربع! (gambarlah segi empat!)
C. Tahap Pemahaman Pertengahan
Pada tahap ini kegiatan- kegiatan yang diakukan adalah:
إرسم المربع! (gambarlah segi empat!)
C. Tahap Pemahaman Pertengahan
Pada tahap ini kegiatan- kegiatan yang diakukan adalah:
- Guru membacakan teks pendek atau memutarkan sebuah rekaman, kemudian memberikan pertanyaan kepada siswa tentang isi dari bacaan. Jawaban dapat berupa tulisan ataupun lisan
- Guru memutarkan rekaman percakapan dua orang, kemudian menanyakan isi dari percakapan tadi, namun pertanyaannya lebih mendetail dari poin a
- Guru memutarkan rekaman percakapan seseorang, misalnya dalam telepon. Namun dalam percakapan tersebut hanya terdengar satu orang yang berbicara. Kemudian siswa disuruh untuk mendengarkan dengan seksama dan menebak apa yang diucapkan oleh lawan bicara tersebut, dan guru dapat menyiapkan jawaban berupa pilihan ganda
D. Tahap Pemahaman Lanjutan
Pada tahap ini siswa disuruh mendengarkan berita- berita dari radio atau TV, atau dari guru. Dalam hal ini siswa dianjurkan membuat catatan ketika mendengarkan berita, mengenai peristiwa yang terjadi, tempat, dan lain- lain. Setelah itu siwa diperintah untuk membuat ringkasan dengan bahasa arab mengenai berita tadi.
3. Model Pembelajaran Ketrampilan mendengarkan
Ada beberapa model pembelajaran bahasa yang digunakan untuk pembelajaran ketrampilan mendengarkan, antara lain:
1. Mendengarkan dan memahami isi berita yang dibacakan
Identifikasi kata kunci (kata-kata sukar/kata berimbuhan) dalam teks berita. Mencari kata kunci/kata sukar/ kata berimbuhan dapat pula dilakukan pada paragraf atau wacana yang berisi berita. Guru mempersiapkan paragraf atau wacana. Bahan itu dilisankan dengan suara jelas, intonasi yang tepat, dan agak pelan.
2. Mendengar dan memahami isi wawancara
Wawancara adalah percakapan dalam bentuk tanya jawab. Dalam situasi formal (resmi), orang yang diwawancarai adalah orang yang berprestasi, ahli, dan istimewa. Adapun dalam situasi informal, wawancara dapat berlangsung antarteman.
3. Parafrase
Guru mempersiapkan sebuah puisi yang pantas disajikan di kelas. Guru membacakan puisi tersebut. Siswa mendengarkan dan menceritakan kembali isinya dengan kata-kata sendiri.
4. Merangkum
Guru mempersiapkan bahan simakan. Materi bahan simakan dan panjangnya disesuaikan dengan taraf kemampua siswa. Bahan itu disampaikan secara lisan kepada siswa. Siswa mendengarkan dan merangkum isinya.
5. Menjawab pertanyaan
Guru mempersiapkan bahan simakan. Isi bahan, bahasanya, dan taraf kesukarannya harus disesuaikan kemampuan siswa. Bahan itu disampaikan secara lisan kepada siswa. Siswa mendengarkan dan menyaring isi bahan simakan melalui jawaban pertanyaan.
Pertanyaan diajukan dan dicari jawabannya saat meyimak berlangsung. Guru dapat memulai dengan satu pertanyaan. Jika siswa cukup terlatih baru dilaksanakan secara menyeluruh.
6. Pelafalan bunyi bahasa
Lafal adalah cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa mengucapkan bunyi bahasa. Guru mengenalkan beberapa bunyi dan suara kepada siswa misalnya suara hewan, ombak, kucing, dan suara yang biasa ada di sekeliling kehidupan siswa. Guru dapat juga menyiapkan beberapa gambar, misalnya gambar kambing, kuda, dll. Guru menyuruh siswa mengucapkan atau menirukan bunyi atau suara berdasarkan gambar yang ada.
4. Kelebihan dan Kekurangan pembelajaran Ketrampilan Mendengar
Kelebihannya:
a) Mengajarkan kemampuan membaca dengan lancar dan fasih sekaligus kemampuan berdialog
b) Siswa dapat menyimak kesalahan bacaan dan percakapan dari guru atau teman untuk diperbaharui
Kekurangannya:
a) Memerlukan kesungguhan dan keahlian dari guru, perencanaan dan waktu harus matang.
b) Untuk tingkat pemula masih sulit diterapkan karena belum memiliki bekal bahasa asing.
Pada tahap ini siswa disuruh mendengarkan berita- berita dari radio atau TV, atau dari guru. Dalam hal ini siswa dianjurkan membuat catatan ketika mendengarkan berita, mengenai peristiwa yang terjadi, tempat, dan lain- lain. Setelah itu siwa diperintah untuk membuat ringkasan dengan bahasa arab mengenai berita tadi.
3. Model Pembelajaran Ketrampilan mendengarkan
Ada beberapa model pembelajaran bahasa yang digunakan untuk pembelajaran ketrampilan mendengarkan, antara lain:
1. Mendengarkan dan memahami isi berita yang dibacakan
Identifikasi kata kunci (kata-kata sukar/kata berimbuhan) dalam teks berita. Mencari kata kunci/kata sukar/ kata berimbuhan dapat pula dilakukan pada paragraf atau wacana yang berisi berita. Guru mempersiapkan paragraf atau wacana. Bahan itu dilisankan dengan suara jelas, intonasi yang tepat, dan agak pelan.
2. Mendengar dan memahami isi wawancara
Wawancara adalah percakapan dalam bentuk tanya jawab. Dalam situasi formal (resmi), orang yang diwawancarai adalah orang yang berprestasi, ahli, dan istimewa. Adapun dalam situasi informal, wawancara dapat berlangsung antarteman.
3. Parafrase
Guru mempersiapkan sebuah puisi yang pantas disajikan di kelas. Guru membacakan puisi tersebut. Siswa mendengarkan dan menceritakan kembali isinya dengan kata-kata sendiri.
4. Merangkum
Guru mempersiapkan bahan simakan. Materi bahan simakan dan panjangnya disesuaikan dengan taraf kemampua siswa. Bahan itu disampaikan secara lisan kepada siswa. Siswa mendengarkan dan merangkum isinya.
5. Menjawab pertanyaan
Guru mempersiapkan bahan simakan. Isi bahan, bahasanya, dan taraf kesukarannya harus disesuaikan kemampuan siswa. Bahan itu disampaikan secara lisan kepada siswa. Siswa mendengarkan dan menyaring isi bahan simakan melalui jawaban pertanyaan.
Pertanyaan diajukan dan dicari jawabannya saat meyimak berlangsung. Guru dapat memulai dengan satu pertanyaan. Jika siswa cukup terlatih baru dilaksanakan secara menyeluruh.
6. Pelafalan bunyi bahasa
Lafal adalah cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa mengucapkan bunyi bahasa. Guru mengenalkan beberapa bunyi dan suara kepada siswa misalnya suara hewan, ombak, kucing, dan suara yang biasa ada di sekeliling kehidupan siswa. Guru dapat juga menyiapkan beberapa gambar, misalnya gambar kambing, kuda, dll. Guru menyuruh siswa mengucapkan atau menirukan bunyi atau suara berdasarkan gambar yang ada.
4. Kelebihan dan Kekurangan pembelajaran Ketrampilan Mendengar
Kelebihannya:
a) Mengajarkan kemampuan membaca dengan lancar dan fasih sekaligus kemampuan berdialog
b) Siswa dapat menyimak kesalahan bacaan dan percakapan dari guru atau teman untuk diperbaharui
Kekurangannya:
a) Memerlukan kesungguhan dan keahlian dari guru, perencanaan dan waktu harus matang.
b) Untuk tingkat pemula masih sulit diterapkan karena belum memiliki bekal bahasa asing.